Uji Toksisitas N-Heksan dan Kloroform Dari Ekstrak Etanol 70% Daun Eupatorium Riparium Reg (Tekalan) Terhadap Artemia Salina (Laach) Dengan Metode Biru Shrimp Lethality Test (BST) Dan Skrining Kandungan Kimianya
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas dari fraksi N-heksan dan kloroform dari ekstrak etanol 70% daun Eupatorium riparium Reg (Tekalan) terhadap Artemia salina (Laach) menggunakan metode Biru Shrimp Lethality Test (BST). Selain itu, skrining kandungan kimia dari fraksi-faksi tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang mungkin berkontribusi terhadap aktivitas toksisitas.
Pendahuluan
Latar Belakang:
Eupatorium riparium Reg, dikenal dengan nama Tekalan, adalah tanaman obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Ekstrak etanol dari daun Eupatorium riparium dapat mengandung berbagai senyawa bioaktif. Evaluasi toksisitas dilakukan untuk menilai potensi bahaya dan kebermanfaatan ekstrak ini. Artemia salina (brine shrimp) digunakan sebagai model organisme untuk uji toksisitas karena kemudahan budidaya dan sensitivitas terhadap berbagai senyawa.
Tujuan:
- Menilai toksisitas fraksi N-heksan dan kloroform dari ekstrak etanol daun Eupatorium riparium terhadap Artemia salina menggunakan metode BST.
- Melakukan skrining kandungan kimia dari fraksi-faksi tersebut untuk mengidentifikasi senyawa aktif.
Metode
2.1. Bahan dan Peralatan
- Bahan:
- Daun Eupatorium riparium Reg (Tekalan)
- N-heksan
- Kloroform
- Etanol 70%
- Artemia salina (cysts)
- Reagen kimia untuk skrining kandungan kimia
- Peralatan:
- Mesin ekstraksi (misalnya, Soxhlet)
- Alat uji toksisitas (misalnya, beaker, pipet)
- Mikroskop
- Alat ukur pH
- Alat pemisah (misalnya, pemisah pelarut)
2.2. Ekstraksi dan Fraksinasi
- Ekstraksi Daun Eupatorium riparium:
- Giling daun kering dan ekstrak dengan etanol 70% menggunakan metode Soxhlet.
- Evaporasi etanol untuk mendapatkan ekstrak kental.
- Fraksinasi Ekstrak:
- Larutkan ekstrak kental dalam N-heksan dan kloroform untuk mendapatkan fraksi N-heksan dan kloroform.
- Evaporasi pelarut untuk memperoleh fraksi kering.
2.3. Uji Toksisitas dengan Metode BST
- Persiapan Larutan Uji:
- Larutkan fraksi N-heksan dan kloroform dalam pelarut yang sesuai untuk mendapatkan berbagai konsentrasi (misalnya, 1000, 500, 250, dan 125 µg/mL).
- Persiapan Artemia salina:
- Inkubasi telur Artemia salina dalam larutan garam untuk menetas dan berkembang menjadi nauplius.
- Uji Toksisitas:
- Tambahkan nauplius ke dalam larutan fraksi dengan konsentrasi berbeda.
- Inkubasi pada suhu kamar selama 24-48 jam.
- Hitung jumlah nauplius yang mati untuk menentukan LC50 (koncentrasi yang membunuh 50% dari populasi).
2.4. Skrining Kandungan Kimia
- Uji Kualitatif Senyawa Aktif:
- Senyawa Flavonoid: Uji dengan reagen AlCl₃.
- Senyawa Steroid: Uji dengan reagen Salkowski.
- Senyawa Alkaloid: Uji dengan reagen Dragendorff.
- Senyawa Saponin: Uji dengan reagen froth.
- Analisis Hasil:
- Identifikasi senyawa berdasarkan reaksi dengan reagen kimia.
- Interpretasikan hasil untuk mengetahui jenis senyawa yang ada dalam fraksi N-heksan dan kloroform.
Hasil
3.1. Uji Toksisitas
- Tabel 1: LC50 Fraksi N-heksan dan Kloroform terhadap Artemia salina
Fraksi | Konsentrasi (µg/mL) | LC50 (µg/mL) |
N-heksan | [nilai] | [nilai] |
Kloroform | [nilai] | [nilai] |
3.2. Skrining Kandungan Kimia
- Tabel 2: Hasil Skrining Kandungan Kimia
Senyawa Kimia | Fraksi N-heksan | Fraksi Kloroform |
Flavonoid | [ada/tidak ada] | [ada/tidak ada] |
Steroid | [ada/tidak ada] | [ada/tidak ada] |
Alkaloid | [ada/tidak ada] | [ada/tidak ada] |
Saponin | [ada/tidak ada] | [ada/tidak ada] |
Diskusi
4.1. Toksisitas Fraksi
- Fraksi N-heksan: Diskusikan hasil LC50 untuk fraksi N-heksan dan potensi toksisitasnya terhadap Artemia salina.
- Fraksi Kloroform: Analisis hasil LC50 untuk fraksi kloroform dan perbandingannya dengan N-heksan.
4.2. Kandungan Kimia
- Senyawa Aktif: Diskusikan senyawa kimia yang terdeteksi dalam fraksi-faksi dan potensi hubungan antara senyawa tersebut dan aktivitas toksisitas.
- Relevansi: Evaluasi relevansi kandungan kimia terhadap toksisitas dan potensi aplikasi farmakologis.
4.3. Keterbatasan dan Saran
- Keterbatasan: Diskusikan keterbatasan studi, seperti ukuran sampel atau metode analisis.
- Saran: Berikan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut atau aplikasi klinis.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi N-heksan dan kloroform dari ekstrak etanol daun Eupatorium riparium memiliki potensi toksisitas terhadap Artemia salina. Skrining kandungan kimia mengidentifikasi beberapa senyawa aktif yang mungkin berkontribusi terhadap toksisitas. Hasil ini memberikan informasi penting tentang keamanan dan potensi farmakologis ekstrak daun Eupatorium riparium.