Perbandingan Kadar Vitamin B Dalam Beras Tumbuk Dan Beras Giling Padi IR 64, Memberamo, Dan Dodokan Secara Spektrofluorometri

Pendahuluan

Vitamin B kompleks memainkan peran penting dalam metabolisme energi dan kesehatan saraf. Beras merupakan sumber makanan pokok yang penting, dan metode pengolahan seperti penumbukan dan penggilingan dapat mempengaruhi kandungan nutrisinya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar vitamin B dalam beras tumbuk dan beras giling dari varietas padi IR 64, Memberamo, dan Dodokan menggunakan metode spektrofluorometri.

Metodologi

Sampel beras dari ketiga varietas padi (IR 64, Memberamo, dan Dodokan) diolah menjadi beras tumbuk dan beras giling. Kadar vitamin B (termasuk B1, B2, dan B6) diukur menggunakan spektrofluorometri, yang dikenal dengan sensitivitas dan spesifisitasnya yang tinggi untuk deteksi vitamin dalam makanan.

Prosedur

  1. Persiapan Sampel:
    • Beras tumbuk: Beras hanya melalui proses penumbukan tanpa penghilangan lapisan aleuron.
    • Beras giling: Beras yang telah melalui proses penggilingan untuk menghilangkan lapisan aleuron dan dedak.
  2. Ekstraksi Vitamin B:
    • Sampel beras dihomogenisasi dan diekstraksi menggunakan pelarut yang sesuai untuk masing-masing vitamin B.
  3. Pengukuran:
    • Ekstrak sampel dianalisis menggunakan spektrofluorometri untuk menentukan konsentrasi vitamin B1 (thiamine), B2 (riboflavin), dan B6 (pyridoxine).

Hasil dan Pembahasan

  1. Vitamin B1 (Thiamine):
    • IR 64: Beras tumbuk memiliki kadar thiamine yang lebih tinggi dibandingkan beras giling.
    • Memberamo: Beras tumbuk menunjukkan kadar thiamine yang signifikan lebih tinggi dibandingkan beras giling.
    • Dodokan: Beras tumbuk juga memiliki kadar thiamine yang lebih tinggi dibandingkan beras giling.
    • Kesimpulan: Proses penggilingan mengurangi kadar thiamine pada semua varietas padi yang diuji.
  2. Vitamin B2 (Riboflavin):
    • IR 64: Beras tumbuk memiliki kadar riboflavin yang lebih tinggi daripada beras giling.
    • Memberamo: Beras tumbuk menunjukkan kadar riboflavin yang lebih tinggi dibandingkan beras giling.
    • Dodokan: Kadar riboflavin lebih tinggi pada beras tumbuk dibandingkan beras giling.
    • Kesimpulan: Penggilingan mengurangi kadar riboflavin pada semua varietas padi.
  3. Vitamin B6 (Pyridoxine):
    • IR 64: Beras tumbuk memiliki kadar pyridoxine yang lebih tinggi daripada beras giling.
    • Memberamo: Beras tumbuk menunjukkan kadar pyridoxine yang lebih tinggi dibandingkan beras giling.
    • Dodokan: Beras tumbuk juga memiliki kadar pyridoxine yang lebih tinggi dibandingkan beras giling.
    • Kesimpulan: Proses penggilingan mengurangi kadar pyridoxine pada semua varietas padi.

Kesimpulan

Studi ini menunjukkan bahwa beras tumbuk memiliki kadar vitamin B yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras giling pada ketiga varietas padi (IR 64, Memberamo, dan Dodokan). Proses penggilingan, yang menghilangkan lapisan aleuron dan dedak, mengakibatkan penurunan signifikan dalam kadar vitamin B. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan asupan vitamin B dari beras, penggunaan beras tumbuk lebih disarankan dibandingkan beras giling. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi metode pengolahan alternatif yang dapat mempertahankan kandungan nutrisi dalam beras.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *