Modelisasi Aliran Obat dalam Sistem Farmasi Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics (CFD)
Metode Computational Fluid Dynamics (CFD) digunakan untuk mengoptimalkan desain sistem pengiriman obat seperti inhaler, pompa infus, atau sistem transmisi obat lainnya. Dengan memodelkan aliran obat di dalam perangkat pengiriman, CFD dapat membantu dalam merancang komponen perangkat yang lebih efisien, seperti saluran, nozzle, dan ruang penampung. Hal ini memungkinkan penyesuaian desain untuk memastikan distribusi obat yang merata dan efektivitas pengiriman yang optimal.
CFD dapat digunakan untuk menganalisis aliran obat dalam sistem gastrointestinal (GI). Dengan memodelkan aliran dan distribusi obat di dalam lambung dan usus, CFD membantu dalam memahami bagaimana obat tersebar, terlarut, dan diserap. Ini penting untuk formulasi obat oral, di mana faktor-faktor seperti kecepatan aliran dan pH lingkungan GI mempengaruhi pelepasan dan ketersediaan hayati obat. Model CFD memungkinkan simulasi berbagai kondisi untuk mengoptimalkan formulasi dan meningkatkan efikasi obat.
CFD dapat digunakan untuk mempelajari bagaimana berbagai formulasi obat mempengaruhi aliran dan distribusi dalam sistem farmasi. Dengan memodelkan formulasi yang berbeda, termasuk suspensi, emulsi, atau nanopartikel, CFD dapat mengidentifikasi bagaimana variasi dalam viskositas, ukuran partikel, dan komposisi mempengaruhi aliran obat. Informasi ini membantu dalam merancang formulasi yang lebih efektif dan stabil untuk aplikasi klinis.
Dalam sistem pengiriman obat terarah, seperti sistem berbasis nanopartikel atau mikrokapsul, CFD digunakan untuk mengevaluasi bagaimana sistem tersebut mengarahkan obat ke lokasi target dalam tubuh. Model CFD memungkinkan simulasi aliran obat dalam aliran darah atau jaringan tubuh, mengidentifikasi pola distribusi dan area yang mungkin menerima dosis obat lebih tinggi atau lebih rendah. Ini membantu dalam mengoptimalkan sistem pengiriman untuk mencapai efektivitas terapeutik yang lebih baik dan meminimalkan efek samping.